Minggu, 31 Maret 2024

Gemerlap Alkid (Alun-Alun Kidul) di Malam Hari

 

Becak cinta, sumber foto : detik.com

Yogyakarta merupakan kota yang memiliki dua alun-alun di dalamnya. Biasa disebut dengan alun-alun lor dan alun-alun kidul. “Lor” adalah Bahasa Jawa untuk Utara sedangkan “kidul” adalah Bahasa Jawa untuk Selatan. Nah, kemeriahan malam hari Kota Yogyakarta berada di Alun-Alun Kidul yang menjadi salah satu tempat wisata favorit.

Sebelum menceritakan tentang gemerlapnya Alun – Alun Kidul yang disebut dengan Alkid, ada baiknya sedikit belajar sejarah tentang keberadaan alun-alun. Alun – alun lor berada di sebelah Utara Kraton Yogyakarta sehingga bisa dianggap sebagai halaman depan Kraton. Luasnya lebih besar dibandingkan dengan alkid. Namun keduanya memiliki pohon beringin kembar yang terkurung (ringin kurung) di tengahnya. Selain itu persamaan berikutnya adalah alas dari keduanya berupa pasir. Alun-alun Utara digunakan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan Kraton. Pada zaman dahulu, Alun – Alun Utara merupakan tempat dimana rakyat melakukan “tapa pepe” (berjemur memakai baju putih) sebagai bentuk protes terhadap ketidakadilan yang dirasakan.

Alun – Alun Kidul, memiliki luas yang lebih kecil daripada Alun – Alun Utara. Terletak di sebelah Selatan Kraton dan segaris lurus dengan Alun – Alun Utara sehingga bisa dianggap sebagai halaman belakang Kraton. Dahulu kala, Alkid digunakan sebagai tempat latihan para prajurit Kraton dan tempat persiapan acara Grebegan. Di bagian Timur terdapat kandang gajah milik Kraton Yogyakarta.

Sekarang Alkid menjadi tempat wisata sederhana bagi masyarakat. Ada tiga macam kegiatan yang bisa dilakukan di Alkid untuk melepas lelah. Antara lain masangin, duduk santai sambil makan lesehan dan mengayuh becak cinta.

Masangin

Masangin, Sumber foto : https://jogja.tribunnews.com/


Masangin merupakan singkatan dari masuk dua beringin. Pengunjung harus berjalan sejauh 20 meter melewati ringin kurung dengan mata tertutup. Mitos yang berkembang di masyarakat adalah tercapainya keinginan apabila berhasil melewati ringin kurung. Semakin banyak warga Jogja yang mendengar mitos ini membuat masangin makin viral bahkan sampai ke wisatawan mancanegara.

Namun, apakah mudah untuk memasuki ringin kurung dengan mata tertutup? Ternyata tidak segampang yang kita kira. Tidak sedikit pengunjung yang gagal berjalan lurus. Seringkali mereka justru belok ke kanan maupun ke kiri padahal mereka merasa berjalan lurus. Mitosnya hanya pengunjung yang memiliki hati bersih dan orang yang tulus yang berhasil melewati ringin kurung.

Apabila tidak membawa kain untuk menutup mata, pengunjung bisa menyewa tutup mata yang disediakan di titik mulainya masangin. Tarif persewaannya sebesar Rp. 5.000,-, jadi tidak ada alasan untuk tidak mencobanya, bukan?

Becak Cinta

Keseruan Alkid tidak hanya berhenti di Masangin. Pengunjung bisa melanjutkannya dengan mengayuh becak cinta. Becak cinta sebetulnya merupakan kendaraan yang bisa dinaiki 4 sampai dengan 8 orang tergantung besarnya kendaraan. Cara berjalannya tidak menggunakan mesin, namun semua penumpang harus mengayuhnya. Kendalinya berada di setir layaknya mobil, dan dilengkapi dengan rem tangan seperti becak tradisional. Becak cinta ini dilengkapi dengan lampu yang menghiasi body kendaraan. Biasanya lampu yang digunakan bebentuk tokoh tertentu di bagian atasnya. Tarif becak cinta berkisar antara 60 sampai dengan 80 ribu untuk satu kali putaran.

Lesehan Berbagai Menu

Lesehan, sumber foto : https://makananindonesia.home.blog/


Selesai masangin dan mengayuh becak cinta, pasti rasa lapar segera mendominasi. Pengunjung tidak perlu khawatir karena di sepanjang trotoar yang mengelilingi alkid terdapat pedagang kaki lima dengan berbagai jenis makanan yang ditawarkan. Mulai dari makanan ringan seperti jagung bakar, pisang bakar, bajigur dan ronde, tersedia pula makanan berat seperti pecel lele, nasi goreng dan sebagainya. Lesehan ini buka sampai tengah malam. Pengunjung bisa menikmati suasana malam Kota Yogyakarta di bawah syahdunya langit Alkid.

Dengan semua keramaian sederhana yang ditawarkan, tidak heran jika Alkid menjadi salah satu tempat wisata favorit di Yogyakarta. Jadi, nikmatilah gemerlapnya Alkid baik bersama keluarga maupun bersama teman-teman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nuansa Tempo Dulu di Pasar Pundensari

  Sumber foto : koleksi pribadi Mungkin nama Pasar Pundensari masih terdengar asing di telinga kita semua. Memang pasar ini terletak di Kabu...