Kamis, 28 Maret 2024

Keindahan Tamansari, Water Castle Dari Yogyakarta

 

Gapuro Panggung, sumber foto : koleksi pribadi

Tamansari sebagai salah satu komplek Kraton Yogyakarta tentunya menjadi salah satu tempat wisata favorit di Kota Yogyakarta. Setelah mengunjungi Kraton, pengunjung pasti penasaran dengan Tamansari. Begitu juga sebaliknya. Ketika mengunjungi Tamansari, pengunjung pasti penasaran dengan kemegahan Kraton Yogyakarta. Memang Tamansari merupakan satu bagian dengan Kraton yang tidak bisa dipisahkan.

Tamansari adalah tempat rekreasi, pemandian dan pesanggrahan bagi raja dan keluarganya. Arti kata Tamansari adaah taman yang indah. Tamansari didirikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1758 sebagai lambing kejayaan Raja Mataram.

Keberasaan Tamansari saat ini merupakan bangunan sisa yang bisa diselamatkan dari gempa yang melanda Kota Yogyakarta tahun 1867. Kemudian dilakukan renovasi mulai tahun 1977 untuk menyelamatkan sisa bangunan yang masih ada. Meskipun hanya merupakan sisa gempa, namun bisa menunjukkan kebesaran budaya Kraton Yogyakarta

Lokasi Tamansari berada sekitar 500 meter arah Barat Daya dari Kraton Yogyakarta. Apabila pengunjung langsung menuju Tamansari bisa menggunakan ojek online, maupun kendaraan pribadi. Namun jika merupakan lokasi lanjutan dari Kraton, maka pengunjung bisa naik becak untuk menuju Tamansari.

Harga tiket masuk wisatawan domestik di area Tamansari adalah Rp. 10.000,- bagi anak usia 2 sampai dengan 12 tahun. Untuk dewasa seharga Rp. 15.000,-. Sedangkan harga tiket masuk wisatawan mancanegara adalah Rp. 20.000,- bagi anak usia 2 sampai dengan 12 tahun. Sedangkan untuk dewasa HTM Rp. 25.000,-. Kalau pengunjung membawa kamera professional selain handphone akan dikenakan tarif di luar HTM dan lebih baik koordinasi terlebih dahulu dengan Kantor Tamansari untuk perijinannya.

Setelah membeli tiket, pengunjung akan masuk ke lokasi Tamansari melalui Gapuro Panggung menuju Pasiraman Umbul Binangun. Di sini terdapat tiga kolam pemandian yaitu Umbul Kawitan, Umbul Pamuncar dan Umbul Panguras. Umbul Kawitan merupakan kolam yang digunakan untuk putra putri raja. Umbul Pamuncar digunakan untuk para selir raja dan berada di Tengah. Kolam yang terpisah disebut Umbul Panguras, merupakan kolam yang digunakan oleh Raja dan memiliki air paling jernih dengan mata air yang paling besar. Diantara Umbul Pamuncar dan Umbul Panguras terdapat menara yang hanya boleh dinaiki oleh Raja. Dalam area Pasiraman Umbul Binangun ini, pengunjung juga bisa menemukan ruangan sauna, dan ruang ganti pakaian bagi raja dan keluarganya.

Pasiraan Umbul Binangun, sumber foto : https://www.starjogja.com/

Umbul Panguras, sumber foto : koleksi pribadi


Perjalanan dilanjutkan menuju Gapuro Hageng yang merupakan gerbang utama raja pada zamannya. Nah, di sini pengunjung bisa memilih rute selanjutnya. Jika pilih ke sebelah kiri akan menuju Pasarean Ledoksari yang harus melewati Gedong Carik dan Gedong Madaran. Pasarean Ledoksari merupakan tempat istirahat bagi Sri Sultan. Terdapat tempat tidur Raja yang dilengkapi dengan aliran air di bawahnya serta ventilasi yang menambah kesejukan alami di dalamnya.

Gapuro Hageng, sumber foto : koleksi pribadi

Pasarean Ledoksari, sumber foto : koleksi pribadi


Apabila pengunjung memilih rute sebelah kanan dari Gapuro Hageng, maka akan menuju Pulo Kenanga dan Sumur Gumuling. Pulo Kenanga merupakan bangunan tertinggi di komplek  Tamansari. Sehingga dapat melihat panorama sekitar Tamansari dan Kraton. Pada masanya, tempat ini digunakan sebagai tempat peristirahatan dan berbagai kegiatan seni. Lokasi di sekitar Pulo Kenanga (saat ini sebagai Pasar Ngasem) dahulu kala berupa segaran atau danau buatan. Sehingga Pulo Kenanga terlihat bagaikan istana mengambang di atas air yang sering disebut sebagai water castle.

Pulo Kenanga, sumber foto : koleksi pribadi


Selain Pulo Kenanga, yang menarik adalah Sumur Gumuling yang digunakan sebagai masjid pada masanya. Terdapat bangungan berbentuk lingkaran berlantai dua. Di pusat lingkaran atau pusat bangunan terdapat empat buah tangga yang saling bertemu di anak tangga teratas. Dari pertemuan anak tangga teratas terdapat satu tangga menuju lantai dua. Di bagian bawah empat tangga adalah tempat untuk berwudlu pada zamannya. Cara untuk menuju Sumur Gumuling adalah melalui terowongan bawah tanah yang disebut dengan urung-urung. Sumur Gumuling (sebelum direnovasi) digunakan oleh KLa Project dalam video klip lagu Yogyakarta. Sayangnya saat ini sumur gumuling tidak dibuka untuk umum.

Sumur Gumuling, sumber foto : https://nationalgeographic.grid.id/

urung - urung, sumber foto : koleksi pribadi

Berkeliling Tamansari membuat kita berdecak kagum dengan kekayaan budaya Yogyakarta. Saran saya, sebaiknya pengunjung membaca sejarah singkat Tamansari sebelum berkunjung. Sehingga ketika guide menjelaskan bisa dimengerti dengan mudah.

Jangan lupa siapkan memori yang besar untuk menyimpan koleksi foto di keindahan Tamansari, ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nuansa Tempo Dulu di Pasar Pundensari

  Sumber foto : koleksi pribadi Mungkin nama Pasar Pundensari masih terdengar asing di telinga kita semua. Memang pasar ini terletak di Kabu...