Kamis, 04 Mei 2023

Yuk, Mengenal Hairball Pada Kucing

 

(sumber gambar : https://id.iams.asia/)

Bagi Anda yang memiliki kucing sebagai hewan peliharaan pastilah sering mendengar istilah Hairball. Hairball adalah kondisi dimana terdapat bola yang terbentuk dari rambut mati si kucing yang tertelan olehnya. Sebetulnya Hairball ini adalah kondisi yang normal asal tidak berlebihan. Merupakan kondisi yang normal karena setiap hewan yang memiliki bulu pasti akan mengalami bulu tua dan mati untuk kemudian terjadi regenerasi bulu. Pada saat kucing menjilati tubuhnya, ada beberapa bulu mati yang ikut tertelan. Bulu tersebut ada yang keluar bersama feses namun adapula yang tertinggal di organ pencernaan. Ketika sudah menumpuk, barulah bulu tersebut keluar melalui muntahan kucing berbentuk bola maupun gilig.

Hairball dikatakan tidak normal adalah ketika terjadi penyakit pada kucing yang diakibatkan hairball yang tidak bisa keluar (masih tertinggal di organ pencernaan). Bisa jadi si kucing akan mengalami penurunan nafsu makan karena perutnya penuh dengan bulu mati yang tidak bisa keluar. Selain itu kucing akan merasa lemas karena sering muntah namun belum berhasil mengeluarkan hairball. Bisa jadi kucing mengalami sembelit dengan banyaknya tumpukan bulu mati di organ pencernaannya.

Haiball seringkali dialami oleh kucing dewasa. Sangat jarang kitten mengalami hairball bahkan bisa dikatakan tidak ada. Hal itu karena kitten belum bisa melakukan self grooming dengan sempurna. Selain itu regenerasi bulu belum terjadi pada kitten.

Dilansir dari majalah cat lovers edisi 2, bahwa karena semakin banyaknya kasus hairball, maka dibuatlah Haiballs Awareness Day yang diperingati setiap akhir Bulan April. Hal itu untuk menumbuhkan perhatian para pet parents untuk selalu menjaga kondisi kucing peliharaannya dan mencegah hairball.

Sebagai pet parents, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi hairball, yaitu :

1. Membiarkan si manis makan rumput.

Jangan heran ketika mengetahui kucing sedang makan rumput. Hal itu sering terjadi, dan tidak berbahaya jika rumputnya hanya sedikit. Karena rumput tidak bisa dicerna oleh organ pencernaan kucing sehingga rumput akan dimuntahkan kembali. Seringkali muntahan rumput tersebut memicu hairball pada kucing. Tapi perlu diwaspadai agar tidak banyak rumput yang dimakan oleh kucing.

2. Menyisir bulu kucing

Menyisir bulu kucing juga sangat penting dilakukan oleh pet parents. Selain bisa meningkatkan bonding dengan kucing, bisa juga menghilangkan bulu rontok dan bulu mati. Sehingga bisa mengurangi hariball pada kucing

3. Grooming teratur

Untuk pet parents yang memiliki anabul dengan jenis longhair sangat dianjurkan untuk melakukan grooming secara teratur. Karena dengan grooming yang teratur bulu kucing akan menjadi lebih kuat dan jarang rontok. Apalagi pada saat grooming menggunakan shampoo khusus perawatan bulu

4. Asupan khusus

Tidak hanya perawatan dari luar, tapi diperlukan juga perawatan dari dalam. Yaitu dengan memberi asupan yang bergizi tinggi untuk kucing. Banyak tersedia di petshop makanan kucing khusus untuk perawatan bulu. Sehingga bisa mengurangi bulu rontok pada kucing

5. Ajak bermain

Jangan lupa pet parents harus sering mengajak si manis untuk beraktivitas atau bermain bersama. Hal itu bisa membuat kucing merasa nyaman dan bahagia bisa bermain dan melakukan aktivitas bersama pemiliknya. Sehingga akan mengurangi waktu si manis melakukan self grooming

6. Obat

Jika hairball diarasa sudah mulai parah, maka segera bawa si manis ke dokter hewan untuk mendapat perawatan yang lebih. Bisa jadi ada obat yang harus diberikan untuk si manis.

Nah, apakah Anda siap melakukannya juga?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nuansa Tempo Dulu di Pasar Pundensari

  Sumber foto : koleksi pribadi Mungkin nama Pasar Pundensari masih terdengar asing di telinga kita semua. Memang pasar ini terletak di Kabu...